Jumat, 17 Februari 2012

Kuota Jalur Undangan Unnes Turun

 
Ilustrasi: ist.
Ilustrasi: ist.

SEMARANG – Kuota penerimaan mahasiswa baru Universitas Negeri Semarang (Unnes) melalui seleksi masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) jalur undangan tahun ini menurun.

Kuota yang sebelumnya mencapai 90 persen pada 2011 dari total penerimaan mahasiswa baru, kini dipangkas menjadi 80 persen. Pengurangan dilakukan karena tahun sebelumnya banyak calon mahasiswa yang sudah dinyatakan diterima di jalur undangan tapi menyatakan mundur.

"Oleh sebab itu, kami ambil kebijakan ini (pengurangan kuota)," ujar Rektor Unnes Sudijono Sastroatmodjo kemarin.

Banyaknya calon mahasiswa yang mundur pada penerimaan SNMPTN jalur undangan karena pertimbangan jarak. Seperti diketahui, peserta SNMPTN berasal dari seluruh wilayah Indonesia.

"Pada SNMPTN banyak yang mendaftar di Unnes berasal dari luar Jawa. Jadi dengan alasan jarak yang jauh, akhirnya banyak yang mundur. Ini berbeda dengan pelaksanaan seleksi penerimaan mahasiswa Unnes (SPMU) yang lingkup pesertanya relatif dekat," paparnya.

Selain dikarenakan jarak, mundurnya calon mahasiswa yang sudah dinyatakan diterima pada jalur undangan tahun lalu disebabkan ada yang diterima di sekolah kedinasan. "Meski begitu, itu tidak menjadi masalah. Sebab, mereka juga izin baik-baik untuk mundur. Dan kekosongan kursi beberapa calon mahasiswa itu kami isi dari pelaksanaan SPMU," katanya lagi.

Meski kuota kali ini hanya 80 persen, kuota yang disediakan di Unnes pada jalur ini masih melampaui syarat penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri (PTN) yang sekurang-kurangnya 60 persen mahasiswa baru dijatah dari SNMPTN.

"Kesempatan masuk melalui SNMPTN tetap besar. Baik dari jalur undangan maupun tulis," ungkap Sudijono.

Dalam SNMPTN, Unnes menerapkan kuota lebih besar pada jalur undangan ketimbang jalur tulis. Hal ini dimaksudkan sebagai apresiasi atas jerih payah sekolah mendidik muridnya. Dasarnya adalah prestasi akademik. "SNMPTN jalur undangan 80 persen dan yang tulis 20 persen," ucapnya.

Kondisi berbeda terlihat di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang. Undip lebih memberikan porsi besar pada SNMPTN jalur tulis dibandingkan undangan.

"Pada penerimaan SNMPTN, untuk jalur undangan diberikan 15 persen. Sementara keseluruhan SNMPTN (baik tulis maupun undangan) kuota diberikan 60 persen dan 40 persen diberikan pada penerimaan di jalur mandiri," papar Rektor Undip Sudharto P Hadi.

Alasan kecilnya kuota jalur undangan didasarkan kondisi sekolah memiliki perbedaan. Jadi tidak dapat disamaratakan. Apalagi, SNMPTN undangan tidak melalui tes tapi merujuk nilai rapor sekolah dari siswa bersangkutan.

"Kami tetap menghargai dan mengapresiasi kerja keras sekolah melalui kuota mahasiswa lewat SNMPTN sebesar 60 persen. Namun untuk SNMPTN tertulis, kami beri porsi lebih besar dibandingkan jalur undangan," pungkasnya. (susilo himawan/koran si)(//rfa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar