.
PALEMBANG – Proses pendaftaran SNMPTN jalur undangan tahun 2012 telah lama berlangsung, namun ternyata banyak pihak sekolah yang masih bingung dalam proses entri data siswa sistem online.
Hal itu terungkap dalam acara sosialisasi SNMPTN di Aula SMKN 6, kemarin yang digelar oleh panitia lokal penerimaan SNMPTN Universitas Sriwijaya (Unsri). Selain menanyakan soal persentase kelulusan para siswa pada masing-masing program studi (prodi) yang dipilih, banyak juga perwakilan sekolah yang meminta penjelasan ulang soal entri data siswa online.
Mereka khawatir, kesalahan itu akan berujung pada tidak diterimanya anak didik mereka pada masing-masing prodi yang sudah dipilih siswa. Menurut Ketua Panitia Lokal SNMPTN Unsri, Zulkifli Dahlan, hal itu wajar karena data yang dimasukkan pada saat pendaftaran harus benar-benar klop dengan nilai rapor siswa.
"Pada prinsipnya penerimaan siswa melalui jalur ini harus adil dan tidak diskriminatif. Jadi datanya harus benar, antara rapor asli dengan nilai yang diisikan. Kalau beda, kasihan siswanya, mereka bisa tidak diterima," ujar Zulkifli.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMU Negeri 17 Palembang, Syaiful dalam acara sosialisasi kemarin sempat menanyakan prosentase kelulusan siswanya di program kedokteran.
Sebab, menurut dia, sekolahnya tergolong berbeda, karena hampir 99 persen siswa memilih fakultas kedokteran sebagai pilihan utama. (komalasari/koran si)(//rfa)
Hal itu terungkap dalam acara sosialisasi SNMPTN di Aula SMKN 6, kemarin yang digelar oleh panitia lokal penerimaan SNMPTN Universitas Sriwijaya (Unsri). Selain menanyakan soal persentase kelulusan para siswa pada masing-masing program studi (prodi) yang dipilih, banyak juga perwakilan sekolah yang meminta penjelasan ulang soal entri data siswa online.
Mereka khawatir, kesalahan itu akan berujung pada tidak diterimanya anak didik mereka pada masing-masing prodi yang sudah dipilih siswa. Menurut Ketua Panitia Lokal SNMPTN Unsri, Zulkifli Dahlan, hal itu wajar karena data yang dimasukkan pada saat pendaftaran harus benar-benar klop dengan nilai rapor siswa.
"Pada prinsipnya penerimaan siswa melalui jalur ini harus adil dan tidak diskriminatif. Jadi datanya harus benar, antara rapor asli dengan nilai yang diisikan. Kalau beda, kasihan siswanya, mereka bisa tidak diterima," ujar Zulkifli.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMU Negeri 17 Palembang, Syaiful dalam acara sosialisasi kemarin sempat menanyakan prosentase kelulusan siswanya di program kedokteran.
Sebab, menurut dia, sekolahnya tergolong berbeda, karena hampir 99 persen siswa memilih fakultas kedokteran sebagai pilihan utama. (komalasari/koran si)(//rfa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar