Jumat, 17 Februari 2012

80% pilihan snmptn udangan di terima

 
Ilustrasi: ist.

SEMARANG – Sejumlah sekolah mengeluhkan kriteria pada penjaringan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Jalur Undangan.

Kriteria yang dikeluhkan tersebut di antaranya kuota yang disediakan untuk sekolah berstatus Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) sebanyak 50 persen dapat diusulkan. Namun kenyataannya, kriteria itu dinilai tidak sesuai dengan yang diharapkan.


Kepala SMAN 3 Semarang Hari Waluyo mengatakan, kuota 50 persen yang dimaksudkan pada kriteria SNMPTN jalur undangan tidak sesuai dengan yang dipahami oleh pihak sekolah.

"Pihak sekolah memahaminya 50 persen itu diambil yang terbaik dari total jumlah siswa kelas XII yang kemudian dapat diusulkan untuk mendaftar,"ujarnya di sela sosialisasi SNMPTN jalur undangan di sekolah tersebut, kemarin.

Menurut dia, yang dimaksud dengan kuota 50 persen bagi sekolah RSBI tersebut adalah 50 persen terbaik secara konsisten. Yakni sejumlah siswa yang memiliki nilai rapor terbaik dari mulai semester III, IV, V secara konsisten tanpa ada penurunan prestasi.

"Kalau seperti ini, belum tentu dalam satu sekolah RSBI dapat memenuhi kuota 50 persen. Sebab, kemungkinannya akan sangat kecil sekali jika harus konsisten selama tiga semester itu. Dan kami baru tahu hal ini setelah mengusulkan sejumlah siswa kami dan sebagian dinyatakan tidak sesuai dengan persyaratan kriteria itu," beber Hari.

Hari menambahkan, SMAN 3 Semarang awalnya mengusulkan jumlah siswa sesuai ketentuan 50 persen terbaik. Namun setelah mengetahui kriteria konsisten tersebut, jumlahnya merosot tak sampai 50 persen.

"Sekarang hanya ada 166 (siswa) saja yang bisa diusulkan. Sebelumnya kami mengusulkan 200 (siswa) lebih karena kami memahaminya sebagai 50 persen siswa terbaik," paparnya.

Agar wali murid tidak menelan kekecewaan, pihaknya melakukan sosialisasi mengenai hal itu termasuk langkah taktis yang perlu dilakukan siswa dan wali murid untuk mengikuti SNMPTN jalur undangan.

"Sosialisasi ini dimaksudkan agar wali murid dan siswa juga tahu bagaimana mengikuti SNMPTN jalur undangan. Jadi tidak asal masuk dan kalah strategi akhirnya tidak diterima," jelasnya.

Ketua Lembaga Pendidikan dan Penjamiman Mutu Pendidikan (LP2MP) Undip Mukh Arifin mengatakan, siswa dan pihak sekolah diminta melakukan komunikasi secara intensif untuk menentukan jurusan atau program studi apa yang akan dipilih pada pendaftaran di SNMPTN jalur undangan ini.

Selain itu, lanjut dia, siswa diminta memilih jurusan sesuai dengan program studi yang kini masih ditempuh di bangku sekolah. Misalnya, jika berasal dari kelompok kelas IPA harus memilih program studi yang ada di kelompok IPA pada SNMPTN.

"Kalau lintas mendaftar, misalnya dari IPA ke IPS, jelas tidak akan dapat diterima nanti. Delapan puluh persen siswa yang diterima itu berasal dari pilihan pertama pendaftar," paparnya.

Undip pada SNMPTN Jalur Undangan tahun 2012 ini membuka 43 program studi S1 yang bisa dipilih oleh siswa. (susilo himawan/koran si)(//rfa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar